5. Menganalisis Hasil Penelitian (Analisis Sistem)
a. Penelitian kualitatif
Menurut
Sugiyono (2005), Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan
strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif
ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut padang partisipan.
Dengan demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut merupakan
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek. Alamiah dimana
peneliti merupakan instrumen kunci.
Sugiyono
(2011:15), menyimpulkan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitaif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Ada
lima ciri pokok karakteristik metode penelitian kualitatif yaitu:
1. Menggunakan
Lingkungan Alamiah Sebagai Sumber Data
Penelitian
kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data,
peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian
utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan
mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat
kejadian, peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat
hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh
pada saat itu segera disusun saat itu pula, apa yang diamati pada dasarnya
tidak lepas dari konteks lingkungan dimana tingkah laku berlangsung.
2. Memiliki
Sifat Deskriptif Analitik
Peneliti
kualitatif sifatnya deskriptif analitik, data yang diperoleh seperti hasil pengamatan,
hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun
peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. Peneliti
segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan,
membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi
dalam bentuk angka). Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang
diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. Hakikat pemaparan data
pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatau
fenomena terjadi, untuk itu peneliti dituntut memahami dan menguasai bidang
ilmu yang ditelitinya sehingga dapat memberikan justifikasi mengenai konsep dan
makna yang terkandung dalam data.
3. Tekanan
Pada Proses Bukan Hasil
Tekanan
penelitian kualitatif ada pada proses b ukan pada hasil, data dan informasi
yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana untuk
mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa
dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses
mengenai fenomena tidak dapat dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja.
Pertanyaan diatas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur,
alasan-alasan dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan
pada saat mana proses itu berlangsung. Proses
alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang
terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Peneliti tidak
perlu mentaransformasi data menjadi angka untuk mengindari hilangnya informasi
yang telah diperoleh. Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk
membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian
tersebut.
4. Bersifat
Induktif
Penelitian
kualitatif sifatnya induktif, penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi
teori, tetapi dimuali dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke
lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang terjadi secara alami,
mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik
kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut. Kesimpulan
atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama
dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan
yang lain baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep,
prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori
yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling
berkaitan.
5. Mengutamakan
Makna
Penelitian
kualitatif mengutamakan makna, makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang
mengenai suatu peristiwa, misalnya penelitian tentang peran kepala sekolah
dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala
sekolah tentang guru yang dibinanya. Peneliti
mencari informasi dari kepala sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan dan
kegagalan membina guru, apa yang dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal
dibina dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan pembanding peneliti mencari
informasi dari guru agar dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan
mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan informasi dari
partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti supaya dapat
menginterpretasikan hasil penelitian secara sahih dan tepat.
Berdasarkan
ciri diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif tidak dimulai dari
teori yang dipersiapkan sebelumnya, tapi dimulai dari lapangan berdasarkan
lingkungan alami. Data dan informasi lapangan ditarik maknanya dan konsepnya,
melalui pemaparan deskriptif analitik, tanpa harus menggunakan angka, sebab
lebih mengutamakan proses terjadinya suatu peristiwa dalam situasi yang alami.
Generalisasi tidak perlu dilakukan sebab deskrpsi dan interpretasi terjadi
dalam konteks dan situasi tertentu. Realitas yang kompleks dan selalu berubah
menuntut peneliti cukup lama berada di lapangan. Sejalan dengan pendapat di
atas, Bogdan dan Biklen, 1992 menjelaskan bahwa, ciri-ciri metode penelitian
kualitatif ada lima yaitu:
1. Penelitian
kualitatif mempunyai setting yang alami sebagai seumber data langsung dan
peneliti sebagai instrumen kunci.
2. Penelitian
kualitatif ialah penelitian yang deskriptif, data yang dikumpulkan lebih banyak
kata-kata atau gambar-gambar dari pada angka.
3. Penelitian
kualitatif lebih memperhatikan proses dari pada produk, hal ini disebabkan oleh
cara peneliti mengumpulkan dan memaknai data, setting atau hubungan antar
bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses.
4. Peneliti
kualitatif mencoba menganalisis data secara induktif, peneliti tidak mencari
data untuk membuktikan hipotesis yang mereka susun sebelum mulai penelitian,
namun untuk menyusun abstraksi.
5. Penelitian
kualitatif menitik beratkan pada makna bukan sekadar perilaku yang tampak.
b. Tujuan Penelitian Kualitatif
Atas dasar penggunaannya dapat
dikemukakan bahwa tujuan penelitian kualitatif dalam bidang pendidikan yaitu
untuk:
1. Mendeskripsikan
suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan
sebagai bahan kajian lanjut untuk menemukan kekurangan dan kelemahan pendidikan
sehingga dapat ditentukan upaya penyempurnaannya.
2. Menganalisis
dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa pendidikan yang terjadi di
lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu serta situasi
lingkungan pendidikan secara alami.
3. Menyusun
hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan data dan
informasi yang terjadi di lapangan (induktif) untuk kepentingan pengujian lebih
lanjut melalui pendekatan kuantitatif.
Dalam
hal ini bidang kajian penelitian kualitatif dalam pendidikan antara lain
berkaitan dengan proses pengajaran, bimbingan, pengolaan/manajeman kelas,
kepemimpinan dan pengawasan pendidikan, penilaian pendidikan, hubungan sekolah
dan masyarakat, upaya pengembangan tugas profesi guru dan lain-lain. Selain penelitian
kualitatif yang digunakan dalam bidang pendidikan ialah penelitian tindakan
kelas.
c. Penelitian Kuantitatif
Menurut
Sugiyono (2015), yaitu metode penelitian yang berlandaskan terhadap filsafat
positivisme, digunakan dalam meneliti terhadap sample dan pupulasi penelitian,
tehnik pengambilan sample umunya dilakukan dengan acak atau random sampling,
sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan cara memanfaatkan instrumen
penelitian yang dipakai, analisis data yang digunakan bersifat kuantitatif/ bisa
diukur dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan sebelumnya.
d. Asumsi Penelitian Kuantitatif
Penelitian
kuantitatif didasarkan pada asumsi sebagai berikut: Bahwa realitas yang menjadi
sasaran penelitian berdimensi tunggal, fragmental, dan cenderung bersifat tetap
sehingga dapat diprediksi dan Variabel dapat diidentifikasi dan diukur dengan
alat-alat yang objektif dan baku.
e. Karakeristik Penelitian Kuantitatif
Karakteristik
penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan
pola berpikir deduktif (rasional-empiris atau top-down), yang berusaha memahami suatu fenomena dengan cara
menggunakan konsep-konsep yang umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang
bersifat khusus.
2. Logika
yang dipakai adalah logika positivistik dan menghundari hal-hal yang bersifat
subjektif.
3. Proses
penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.
4. Tujuan
dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun ilmu nomotetik yaitu ilmu
yang berupaya membuat hokum-hukum dari generalisasinya.
5. Subjek
yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang dibutuhkan, serta
alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang telah direncanakan
sebelumnya.
6. Pengumpulan
data dilakukan melalui pengukuran dengan mengguna-kan alat yang objektif dan
baku.
7. Melibatkan
penghitungan angka atau kuantifikasi data.
8. Peneliti
menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam arti dirinya
tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian.
9. Hasil
penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu dan
situasi.
f. Prosedur Penelitian Kuantitatif
Penelitian
ini dalam pelaksanaannya berdasarkan prosedur yang telah direncanakan
sebelumnya. Adapun prosedur penelitian kuantitatif terdiri dari tahapan-tahapan
kegiatan sebagai berikut: Identifikasi permasalahan, Studi literatur,
Pengembangan kerangka konsep, Identifikasi dan definisi variabel, hipotesis,
dan pertanyaan penelitian, Pengembangan disain penelitian, Teknik sampling, Pengumpulan dan kuantifikasi
data, Analisis data, dan Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian.
g. Tipe-tipe Penelitian Kuantitatif
Dalam
melakukan penelitian, peneliti dapat menggunakan metoda dan rancangan (design) tertentu dengan mempertimbangkan
tujuan penelitian dan sifat masalah yang dihadapi. Berdasarkan sifat-sifat
permasalahannya, penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi beberapa tipe
sebagai berikut: Penelitian deskriptif, Penelitian korelational, Penelitian
kausal komparatif, Penelitian tindakan, Penelitian perkembangan, Penelitian
eksperimen.
h. Metode Penelitian Kuantitatif
Metode
yang dipergunakan dalam penelitian kuantitatif, khususnya kuantitatif analitik
adalah metode deduktif. Dalam metoda ini teori ilmiah yang telah diterima
kebenarannya dijadikan acuan dalam mencari kebenaran selanjutnya. Jujun S.
Suriasumantri dalam bukunya Ilmu dalam Perspektif Moral, Sosial, dan Politik
(2000: 6) menyatakan bahwa pada dasarnya metoda ilmiah merupakan cara ilmu
memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuannya berdasarkan : a) kerangka
pemikiran yang bersifat logis dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan
pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun; b) menjabarkan hipotesis
yang merupakan deduksi dari kerangka pemikiran tersebut; dan c) melakukan
verifikasi terhadap hipotesis termaksud untuk menguji kebenaran pernyataannya
secara faktual.
https://terapanstatistik.blogspot.com/2019/03/latar-belakang-analisis-sistem-analisis.html
https://terapanstatistik.blogspot.com/2019/03/2-langkah-langkah-di-dalam-analisis.html
https://terapanstatistik.blogspot.com/2019/03/3-mengidentifikasi-masalah-analisis.html
https://terapanstatistik.blogspot.com/2019/03/4-memahami-kerja-sistem-analisis-sistem.html
https://terapanstatistik.blogspot.com/2019/03/latar-belakang-analisis-sistem-analisis.html
https://terapanstatistik.blogspot.com/2019/03/2-langkah-langkah-di-dalam-analisis.html
https://terapanstatistik.blogspot.com/2019/03/3-mengidentifikasi-masalah-analisis.html
https://terapanstatistik.blogspot.com/2019/03/4-memahami-kerja-sistem-analisis-sistem.html
Komentar
Posting Komentar