1. Dasar-dasar Perancangan Pabrik (Perancangan Pabrik)

Istilah ataupun pengertian desain suatu pabrik (plant design) dan pengaturan tata letak pabrik (plant layout) seringkali membingungkandan diartikan sama. Kedua istilah ini sebenarnya mempunyai arti yang berbeda, meskipun ada kaitanya satu dengan lainnya dengan plant design pengertian yang ada lebih luas lagi, yaitu meliputi:

a. Perencanaan financial
b. Penentuan lokasi pabrik
c. Seluruh perencanaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik pabrik


Secara umum desain pabrik ini dapat didefinisikan sebagai “the overall design of enterprise”. Selanjutnya dengan tata letak pabrik aktivitas perencanaan disini lebih terbatas, yaitu sekedar suatu perencanaan/ pengaturan segala fasilitas-fasilitas industri guna menunjang berlangsungnya proses produksi secara optimal. Dari definisi tersebut diatas jelaskan bahwa perencanaan tata letak adalah merupakan salah satu aktivitas yang harus dilaksanakan didalam desain pabrik secara keseluruhan. Selanjutnya didalam perencanan design pabrik secara efektif beberapa elememn-elemen dasar berikut ini harus diperhatikan diperhatikan sebaiknya-baiknya, yaitu:

a. Kekuatan Modal
Modal yang dipelukan untuk suatu industi dapat dibagi dalam tiga katagori, yaitu:
1. Modal atau kapital yang diperlukan pada saat produksi akan dimulaContoh: pengadaan peralataan/ fasilitas yang diperlukan untuk produksi.
2. Modal atau kapital yang diperlukan untuk pelaksanaan operasi produksi (operating cost). Contoh: pengadaan bahan baku, labor, costs, over head costs, dan lain-lain
3. Modal dan kapital yang diperlukan untuk menghadapi kemungkinan perluasan atau ekspansi pabrik

Pada umumnya sumber utama untuk modal atau capital akan bisa diperoleh dari tabungan pribadi, pinjaman / kredit bank, penjualan saham, dan/ atau keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan.

b. Perancangan Produk
Design suatu produk adalah merupakan dasar utama dalam proses perencanaan tata letak pabrik. Macam dan bentuk produk yang akan dibuat-begitu pula dengan jumlahnya akan menentukan macam proses produksi yang diperlukan. Macam proses produksi ini jelasnya akan menyangkut macam dan jumlah mesin serta fasilitas penunjang produksi lainnya yang dibutuhkan. Pada dasarnya disini ada tiga produk yaitu:
1. Aspek fungsi (design for function), Suatu design produk yang baik harus sanggup berfungsi sesusai dengan kehendak dari kostomer yang membutuhkannya. Kekuatan (strength)dan daya tahan (wearability) dari produk dan komponennya harus lah benar-benar dipertimbangkan dalm hal ini.
2. Aspek kemudahan untuk bisa dibuat (design for making), Suatau produk yang didesign dan menunjukan fungsinya dengan tingkat keteradalan yang tinggi akan tidak ada artinya bila tidak memungkinkan untuk dibuat dengan mudah. Karena suatu produk akan menentukan tingkat teknologi yang diperlukan untuk proses manufakturinnya, maka pemilihan bahan baku sampai ke peralataan pembantu komponen-komponen standart adalah satu hal yang sangat penting didalam proses desain produk.

c. Perencanaan Volume Penjualan
Salah satu informasi yang sangat berharga didalam sistem produksi adalah besarnya volume produksi yang dikehendaki oleh pelanggan. Informasi ini terutama sekali berguna didalam menentukan jumlah dan kapasitas mesin yang harus disediakan. Untuk menetapkan jumlah produk yang harus dibuat ini, maka suatu aktivitas survei pasar akan dibuat disamping tentunya bisa pula dilaksanakan dengan metode peramalan produksi (forecasting) berdasarkan data penjualan yang telah lampau.

d. Pemilihan Proses Produksi
Patut disadari banwa perencanaan proses produksi akan berkaitan dengan perencanaan tata letak pabrik. Tahan pemilihan prosese produksi ini didalam manajemen industri lazim dikenal dengan istilah tool engineering yang  didefinisikan sebagai “a specialized branch of engineering devoted primarily to planning the processes of economic manufacture”.

Tujuan dari suatu industri (organisasi usaha) adalah memuaskan kebutuhan dari konsumennya. Cara yang ditempuh untuk tersebut adalah:
1. Riset Pasar dan Peramalan Penjualan (Market Research and Market Demand): Untuk mengetahui dan mengidentifikasi produk yg dikehendaki oleh pelanggan dan sekaligus dilakukan peramalan jumlah yg dibutuhkan.
2. Kebijakan Manajemen (Management Policies): Untuk memformulasikan permasalahan yg dihadapi dan mengembangkan kebijakan yg harus ditempuh oleh organisasi industri.
3. Perancangan Produk (Product Design): Menggambarkan macam produk yg harus dibuat serta spesifikasi.
4. Perancangan Proses dan Kegiatan Produksi/ Operasional (Process Design dan Production Actrivities): Penetapan cara/ prosedur utk memproduksi produk sesuai dengan yg telah ditentukan.
5. Perancangan Lokasi dan Tata Letak Fasilitas Pabrik (Plant Location & Lay Out): Mengatur aktifitas dan fasilitas yg ada guna mendapatkan proses produksi yg paling efisien dan efektif.
6. Analisis Perhitungan Biaya (Cost Accounting Analisys): Menganlisa biaya produksi secara keseluruhan utk menentukan modal yg diperlukan agar proyek dapat terealisasi.
7. Pengadaan Dana Finansial (Financial Funding): Mengalokasikan dana utk menunjang kegiatan produksi.
8. Realisasi Proyek (Project Realization): Perealisasian pengadaan-pengadaan segala kebutuhan yg diperlukan dalam mendukung aktifitas produksi.
9. Proses Manufakturing (Manufactuirng Process): Aktifitas yg mengubah material menjadi produk jadi yg diinginkan. Proses ini memberikan nilai tambah thd material yang ada.
10. Distribusi Output (Distibution): Hasil dari proses manufacturing yaitu produk jadi di distribusikan/ dikirim ke pelanggan sesuai permintaan.

Pabrik adalah setiap tempat dimana faktor-faktor manusia, mesin dan peralatan, material, energi, modal, informasi sumber daya alam dan lain lain dikelola secara bersama dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk secara efektif, efisien dan aman.
a. Klasifikasi industri berdasarkan aktifitas yg dilaksanakan
1. Industri Penghasil Bahan Baku/ The Primary Raw Material Industries, Aktifitas produksinya mengolah sumberdaya alam guna menghasilkan bahan baku atau bahan tambahan lainnya yg dibutuhkan oleh industri lain à Industri Perminyakan.
2. Industri Manufaktur/ The Manufacturing Industries, Aktifitas produksinya memproses bahan baku guna dijadikan suatu produk tertentu. Contohnya industri mobil.
3. Industri Penyalur/ Distribution Industries, Aktifitasnya melaksanakan pelayanan jasa industri untuk didistribusikan ke konsumen lain. Contohnya industri Obat.
4. Industri Pelayanan (Jasa)/ Service Industries, Aktifitasnya dibidang pelayanan / jasa baik langsung ke konsumen maupun untuk mendukung industri. Contonya industri perbankan.

b. Klasifikasi industri berdasarkan output/ keluaran yg dihasilkan
1. Producer Goods Industries, Industri yg outputnya akan digunakan utk proses produksi di industri yg lain. Contohnya industri baja.
2. Consumer Goods Industries, Industri yg output nya bias langusng digunakan oleh konsumen (perorangan). Contohnya industri minuman.

Klasifikasi proses industri manufaktur:
1. Continuos Process Industries, Industri yang proses produksinya berlangsung terus menerus à proses produksi berlangsung selama 24 jam terus menerus.
2. Repetitive Process Industries, Industri yang proses produksinya berlangsung secara berulang kembali. Produk dihasilkan dalam jumlah yang banyak dan proses berlangsung dalam langkah pengerjaan yg berulang-ulang dan serupa. Proses ini benyak mendatangkan keuntungan utk memproduksi barang-barang yang distandartkan dalam jumlah yang besar dan biasanya tata letak fasilitas produksinya berdasarkan aliran produk.
3. Intermittent Process Industries, Industri yang proses produksinya berlangsung terputus-putus. Proses produksi berlangsung sesuai order yang diterima (job lot order) dan pengaturan tata letak fasilitas produksinya berdasarkan aliran proses.

Desain pabrik merupakan keseluruhan rancangan (desain) dari suatu pabrik/ perusahaan. Tata letak pabrik merupakan perencanaan atau pengaturan fasilitas agar proses produksi berjalan secara optimal. Perancangan tata letak pabrik adalah salah satu aktifitas yang dilakukan di dalam mendesain pabrik secara keseluruhan. Perancangan pabrik merupakan suatu aktifitas yang dilakukan meliputi perencanaan financial, penentuan lokasi, dan seluruh perencanaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik pabrik. Beberapa elemen dasar yang harus diperhatikan dalam melakukan perancangan pabrik:
1. Kekuatan Pemilik Modal, Sebagai modal awal untuk pengadaan faslitisa produksi, modal operasi dan modal untuk kepentingan ekspansi. Biasanya diperoleh dari tabungan pribadi, pinjaman bank, penjualan saham dan lain lain.
2. Perancangan Produk, Hal ini akan berkaitan dengan macam dan jumlah mesin serta fasilitas penunjang produksi lainnya.
3. Perencanaan Volume Penjualan, Informasi ini akan berguna untuk menentukan jumlah dan kapasitas mesin yang harus disediakan.
4. Pemilihan Proses Produksi, Hal ini akan berfungsi untuk merencanakan proses produksi yang paling ekonomis berdasarkan produk dan mesin yang akan digunakan.
5. Analisa”Membuat” atau “Membeli”, Hal ini terkait dengan efisiensi dan efektifitas proses produksi.
6. Ukuran Pabrik, Hal ini tergantung dari volume produk yang dihasilkan dan modal yang ditanamkan.
7. Harga Jual Produk, Untuk menentukan harapan keuntungan dalam persaingan di pasar dan kulaitas produk.
8. Lokasi Pabrik, Sangat dipengaruhi banyak faktor dan juga modal yang ada
9. Tata Letak Pabrik, Untuk menentukan penempatan mesin dan fasilitas pendukung produksi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

6. Pemilihan Proses Produksi (Perancangan Pabrik)

4. Perancangan Produk (Aspek Fungsi) -(Perancangan Pabrik)