4. Perancangan Produk (Aspek Fungsi) -(Perancangan Pabrik)
Perancangan produk adalah
penyusunan konsep yang lebih jelas, defaul dan sistematis dari pada gagasan
produk baru ataupun modifikasi produk lama dalam bentuk gambar teknis (engineering drawing) untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan (market pull)
ataupun memanfaatkan inovasi teknologi (market
technology push). Perancangan biasanya dibuat dalam bentuk perancangan
rekayasa (engineering design), dan
perancangan industri (indutry design).
Pada zaman dahulu, proses
perancangan produk (product design/
development) tidaklah seperti sekarang ini. Produk langsung dibuat oleh
pengrajin yang biasanya merangkap sebagai pemberi ide rancangan produk.
Prosesnya pun biasanya melalui tahapan-tahapan perancangan produk seperti yang
kita kenal saat ini. Berbeda dengan industri modern, pembuat suatu produk
biasanya tidak sama dengan orang yang merancangnya. Didalam pabrik, proses
dibuat berdasarkan rancangan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu oleh
bagian perancangan produk (product
design/ development) atau badan independen lain perusahaan. Suatu design akan diwujudkan kedalam suatu
gambar teknik/ kerja. Gambar teknik tersebut akan memberikan penjelasan
mengenai produk yang dirancang yang nantinya akan bermanfaat didalam proses
analisa manufakturing. Proses analisa
manufakturing meliputi:
a. Bentuk
dan dimensi fisik dari komponen produk
b. Material
yang digunakan
c. Teknik/
proses pembuatan dan toleransi yang dikehendaki
d. Cara
merakit komponen-komponen produk menjadi suatu produk yang lengkap
Desain produk dapat
didefinisikan sebagai generasi ide, pengembangan konsep, pengujian dan
pelaksanaan manufaktur (objek fisik) atau jasa. Desainer produk konsep dan
mengevaluasi ide-ide, membuat mereka nyata melalui produk dalam pendekatan yang
lebih sistematis. Peran seorang desainer produk meliputi berbagai karakteristik
manajer pemasaran, manajer produk, industri dan desain insinyur perancang.
Istilah ini kadang-kadang
membingungkan dengan desain industri, yang mendefinisikan bidang spektrum yang
lebih luas kegiatan desain, layanan seperti desain, desain sistem, desain
interaksi serta peran design. Produk perancang menggabungkan seni, ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan barang-barang tiga dimensi. Peran
yang berubah ini telah difasilitasi oleh perangkat digital yang memungkinkan
para desainer untuk berkomunikasi, memvisualisasikan dan menganalisa ide-ide
dalam suatu cara yang akan diambil tenaga kerja lebih besar di masa lalu.
Desainer produk dilengkapi
dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk membawa produk dari konsepsi ke
pasar. Mereka harus memiliki kemampuan untuk mengelola proyek desain, dan
subkontrak daerah untuk sektor lain dalam industri desain. Estetika dianggap
penting dalam Desain Produk tapi desainer juga menangani aspek-aspek penting
termasuk teknologi, ergonomi, kegunaan, stres bahan analisis dan rekayasa. Seperti
sebagian besar bidang desain ide untuk desain produk muncul dari suatu
kebutuhan dan memiliki fungsi. Ini mengikuti metode tertentu dan terkadang
dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang lebih kompleks seperti asosiasi dan
Telesis. Juga digunakan untuk menggambarkan produk yang kompeten secara teknis
perancang atau desainer industri adalah istilah Industrial Design Engineer. The
Cyclone vacuum cleaner penemu James Dyson misalnya dapat dianggap dalam
kategori ini. Beberapa perusahaan atau individu yang memiliki perasaan yang
kuat terutama untuk mengembangkan produk-produk baru daripada yang lain. Dalam
dunia modern ini termasuk teknologi terutama perusahaan-perusahaan seperti
iRobot, Google atau Nokia. Banyak desainer produk aset strategis kepada
perusahaan-perusahaan yang perlu untuk mempertahankan keunggulan kompetitif
dalam inovasi.
Perencanaan
dan Pengembangan Produk
Kesuksesan ekonomi sebuah
perusahaan manufaktur tergantung pada kemampuan untuk mengidentifikasi
kebutuhan pelanggan, kemudian secara tepat menciptakan produk yang dapat
memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan
tanggung jawab bagian pemasaran, bagian desain, melainkan tanggung jawab yang
melibatkan banyak fungsi dalam suatu perusahaan.
Pengembangan produk
merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dengan analisa persepsi dan
peluang. Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang
membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun
tiga fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk adalah:
a. Pemasaran
Fungsi
pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan.
Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk,
pendefinisian segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian
pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan
pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta promosi
produk.
b. Perancangan
(design)
Fungsi
perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk
agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas bagian
perancangan mencakup desain engineering
(mekanik, elektrik, software, dan
lain-lain) dan desain industri (estetika, ergonomics,
user interface).
c. Manufaktur
Fungsi
manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan sistem
produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini melingkupi pembelian,
instalasi, dan distribusi. Proses pengembangan produk dalam suatu perusahaan
umumnya melalui 6 tahapan proses, antara lain adalah:
·
Fase 0 : Perencanaan Produk
Kegiatan perencanaan sering dirujuk
sebagai “zero fase” karena kegiatan ini mendahului persetujuan proyek dan
proses peluncuran pengembangan produk aktual.
·
Fase 1 : Pengembangan Konsep
Pada fase pengembangan konsep,
kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif konsep-konsep produk
dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk
pengembangan dan percobaan lebih jauh.
·
Fase 2 : Perancangan Tingkat Sistem
Fase perancangan tingkat sistem
mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi
subsistem-subsistem serta komponen-komponen.
·
Fase 3 : Perancangan Detail
Fase perancangan detail mencakup
spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan toleransitoleransi dari seluruh
komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli
dari pemasok.
·
Fase 4 : Pengujian dan Perbaikan
Fase pengujian dan perbaikan
melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam macam versi produksi awal
produk.
·
Fase 5 : Produksi Awal
Pada fase produksi awal, produk
dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari
produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan
yang timbul pada proses produksi sesungguhnya. Peralihan dari produksi awal
menjadi produksi sesungguhnya biasanya tahap demi tahap. Pada beberapa titik
pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai disediakan untuk
didistribusikan.
Pengembangan
Konsep
Inti dari perencanaan desain
adalah terletak pada pengembangan konsep. Crawford mengemukakan bahwa konsep
desain adalah kombinasi antara lisan, tulisan, dan atau bentuk prototipe yang
akan dilakukan perbaikan dan bagaimana pelanggan menunjukkan keuntungan/ kerugiannya.
Tiga bagian penting yang ada untuk ide/perencanaan yang akan ditingkatkan
dengan kondisi konsep adalah:
a. Bentuk
Hal
ini merupakan bentuk fisik suatu produk itu sendiri, material penyusunnya, dan
sebagainya.
b. Teknologi
Termasuk
di dalamnya antara lain : prinsip, teknik, perlengkapan, mekanika, kebijakan,
dan seterusnya yang dapat digunakan untuk menciptakan/ mencapai produk yang
dimaksud.
c. Keuntungan
Nilai
keuntungan yang diharapkan pelanggan dari produk tersebut.
Proses pengembangan konsep mencakup kegiatan-kegiatan
sebagai berikut:
a. Identifikasi
kebutuhan pelanggan
Sasaran
kegiatan ini adalah untuk memahami kebutuhan konsumen dan mengkomunikasikannya
secara efektif kepada tim pengembangan. Output
dari langkah ini adalah sekumpulan pernyataan kebutuhan pelanggan yang tersusun
rapi, diatur dalam daftar secara hierarki, dengan bobot-bobot kepentingan untuk
tiap kebutuhan. Tujuan metode identifikasi kebutuhan pelanggan adalah:
·
Meyakinkan bahwa produk telah
difokuskan terhadap kebutuhan konsumen.
·
Mengidentifikasikan kebutuhan
konsumen yang tersembunyi dan tidak terucapkan (latent needs) seperti halnya kebutuhan yang eksplisit.
·
Menjadi basis untuk menyusun
spesifikasi produk.
·
Menjamin tidak adanya kebutuhan
konsumen penting yang terlupakan.
·
Menanamkan pemahaman bersama
mengenai kebutuhan konsumen diantara anggota tim pengembang.
b. Penetapan
spesifikasi target
Spesifikasi
merupakan terjemahan dari kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan secara teknis. Output dari langkah ini adalah suatu
daftar spesifikasi target. Proses pembuatan target spesifikasi terdiri dari 3
langkah:
·
Menyiapkan daftar metrik kebutuhan
dengan tingkat kepentingan yang diturunkan dari tingkat kepentingan kebutuhan
yang direfleksikannya.
·
Mengumpulkan informasi tentang
pesaing dan mengkombinasikannya dengan tingkat kepuasan dari pelanggan produk
pesaing.
·
Menetapkan nilai target ideal dan
marginal yang dapat dicapai untuk tiap metrik.
c. Penyusunan
konsep
Konsep
produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja,
dan bentuk produk. Sasaran penyusunan konsep adalah menggali lebih jauh area
konsepkonsep produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan konsumen. Konsep
produk merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan
konsumen. Proses penyusunan konsep terdiri dari 4 langkah:
·
Pemaparan masalah dengan diagram
fungsi
·
Pencarian eksternal
·
Pencarian internal
·
Penggalian secara sistematis dengan
pohon klasifikasi dan tabel kombinasi
d. Pemilihan
konsep
Pemilihan
konsep merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis secara
berturutturut, kemudian dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling
menjanjikan. Pemilihan konsep terdiri atas dua tahap, yaitu:
·
Penyaringan konsep
Tujuan penyaringan konsep adalah
mempersempit jumlah konsep secara cepat dan untuk memperbaiki konsep.
·
Penilaian konsep
Pada tahap ini, tim memberikan
bobot kepentingan relatif untuk setiap kriteria seleksi dan memfokuskan pada
hasil perbandingan yang lebih baik dengan penekanan pada setiap kriteria.
e. Pengujian
konsep
Satu
atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan konsumen telah
terpenuhi, memperkirakan potensi pasar dari produk, dan mengidentifikasi
beberapa kelemahan yang harus diperbaiki selama proses pengembangan selanjutnya.
f.
Penentuan spesifikasi akhir
Spesifikasi
target yang telah ditentukan di awal proses ditinjau kembali setelah proses
dipilih dan diuji. Pada tahap ini, tim harus konsisten dengan nilai-nilai
besaran spesifik yang mencerminkan batasan-batasan pada konsep produk itu
sendiri, batasan-batasan yang diidentifikasi melalui pemodelan secara teknis,
serta pilihan antara biaya dan kinerja.
g. Perencanaan
proyek
Pada
kegiatan akhir pengembangan konsep ini, tim membuat suatu jadwal pengembangan
secara rinci, menentukan strategi untuk meminimasi waktu pengembangan, dan
mengidentifikasi sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan proyek.
h. Analisis
ekonomi
Analisis
ekonomi digunakan untuk memastikan kelanjutan program pengembangan menyeluruh
dan memecahkan tawar-menawar spesifik, misalnya antara biaya manufaktur dan
biaya pengembangan. Analisis ekonomi merupakan salah satu kegiatan dalam tahap
pengembangan.
i.
Analisa produk-produk pesaing
Pemahaman
mengenai produk pesaing adalah penting untuk penentuan posisi produk baru yang
berhasil dan dapat menjadi sumber ide yang kaya untuk rancangan produk dan
proses produksi. Analisis pesaing dilakukan untuk mendukung banyak kegiatan
awal sampai akhir.
j.
Pemodelan dan pembuatan prototype
Setiap
tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan
prototipe. Hal ini mencakup antara lain model pembuktian konsep yang akan
membantu tim pengembangan dalam menunjukkan kelayakan model ‘hanya bentuk’ yang
ditunjukkan kepada konsumen untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya,
sedangkan model lembar kerja adalah untuk pilihan teknis.
https://terapanstatistik.blogspot.com/2019/03/1-dasar-dasar-perancangan-pabrik.html
https://terapanstatistik.blogspot.com/2019/03/2-elemen-elemen-dasar-perancangan.html
https://terapanstatistik.blogspot.com/2019/03/3-kekuatan-kepemilikan-modal.html
https://terapanstatistik.blogspot.com/2019/03/5-perencanaan-volume-penjualan.html
https://terapanstatistik.blogspot.com/2019/03/6-pemilihan-proses-produksi-perancangan.html
https://terapanstatistik.blogspot.com/2019/03/1-dasar-dasar-perancangan-pabrik.html
https://terapanstatistik.blogspot.com/2019/03/2-elemen-elemen-dasar-perancangan.html
https://terapanstatistik.blogspot.com/2019/03/3-kekuatan-kepemilikan-modal.html
https://terapanstatistik.blogspot.com/2019/03/5-perencanaan-volume-penjualan.html
https://terapanstatistik.blogspot.com/2019/03/6-pemilihan-proses-produksi-perancangan.html
Komentar
Posting Komentar