4. Teknik-teknik Analisa Jaringan Kerja (Perancangan Proyek Industri)

Teknik-teknik ini umumnya bertujuan menguraikan dan menentukan hubungan-hubungan antara berbagai kegiatan dan berbagai penafsiran waktu yang ada. Waktunya diperlukan untuk setiap kegiatan dalam rencana proyek secara menyeluruh. Untuk perencanaan dan pengendalian proyek dikenal berbagai teknik jaringan kerja tertentu. Sebagai contohnya adalah:
a.      PERT (Program Evaluation and Review Technique)
PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek. Teknik ini merupakan suatu metode untuk menentukan jadwal dan anggaran dari sumber-sumber, sehingga suatu pekerjaan tertentu dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
b.      CPM (Critical Path Method)
Metode ini ditemukan oleh perusahaan bahan kimia Amerika yaitu Du Pon Company pada tahun 1958 untuk memecahkan kesulitan-kesulitan proses fabrikasi. Metode ini berbentuk diagram network yang hampir mirip dengan PERT. Perbedaanya adalah dalam penentuan perkiraan waktu. CPM dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan dan dapat menentukan prioritas kegiatan yang harus mendapat perhatian dan pengawasan yang cermat, agar kegiatan dapat selesai sesuai dengan rencana.
c.       PDM (Preseden Diagram Method)
Pada CPM metode yang dipakai adalah Activity on Arrow (AOA) dimana aktifitas dan kegiatan diletakkan pada tanda panah, sedangkan pada PDM Activity on Node (AON) dimana tanda panah hanya menyatakan keterkaitan antar kegiatan. Kegiatan dari peristiwa pada PDM ditulis dalam bentuk node yang berbentuk kotak segi empat, sedang anak panah hanya sebagai petunjuk kegiatan-kegiatan yang bersangkutan.



d.      Metode AOA (Activity On Arrow)
Untuk membentuk gambar dari rencana jaringan kerja digunakan simbol-simbol, yaitu:

                        Anak panah = arrow (menyatakan sebuah kegiatan, activity).
                        Lingkaran = node (menyatakan sebuah kejadian atau peristiwa, event).
                        Anak panah terputus-putus (menyatakan kegiatan semu atau dummy).
Dummy terdiri dari dua macam, yaitu:
a.      Grammatical Dummy diperlukan untuk menghindari kerancuan penyebutan suatu kegiatan apabila terdapat dua atau lebih kegiatan yang berasal dari peristiwa yang sama dan berakhir pula pada peristiwa yang sama.






b.      Logical Dummy digunakan untuk memperjelas hubungan antar kegiatan. Misalnya, terdapat hubungan seperti pada gambar ini, hubungan ini dapat diartikan bahwa kegiatan 4 dan 5 dapat dimulai setelah kegiatan 1,2, dan 3 selesai. Padahal maksud yang sesungguhnya ialah kegiatan 4 dapat dimulai setelah kegiatan 1 dan 2 selesai, sedangkan kegiatan 5 dapat dimulai setelah kegiatan 1,2, dan 3 selesai. Untuk menggambarkan logika ini maka diperlukan dummy yang dapat memperjelas maksud tersebut.





Contoh:
Dalam rangka memenuhi permintaan yang semakin meningkat, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merencanakan untuk memasang instalasi pengolah air (water treatment) baru. Maka terlebih dahulu diidentifikasi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan. Rincian kegiatan akan diperlihatkan pada tabel di bawah ini.








Jaringan kerja pada kasus ini dapat digambarkan dengan memperhatikan urutan pekerjaan dan kegiatan yang mendahuluinya.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

6. Pemilihan Proses Produksi (Perancangan Pabrik)

4. Perancangan Produk (Aspek Fungsi) -(Perancangan Pabrik)

1. Dasar-dasar Perancangan Pabrik (Perancangan Pabrik)